Pengenalan Sensor Warna TCS3200





TCS3200 dan TCS3210 merupakan modul konverter cahaya-ke-frekuensi yang menggabungkan fotodioda silikon yang dapat dikonfigurasi dan konverter arus-ke-frekuensi pada CMOS monolitik tunggal sirkuit terpadu. Outputnya adalah gelombang persegi (50% duty cycle) dengan frekuensi berbanding lurus dengan intensitas cahaya (irradiance).


Frekuensi output skala penuh dapat diskalakan dengan salah satu dari tiga nilai preset melalui dua pin input kontrol. Digital input dan output digital memungkinkan antarmuka langsung ke mikrokontroler atau sirkuit logika lainnya. Pengaktifan keluaran (OE) menempatkan output dalam keadaan impedansi tinggi untuk berbagi beberapa unit saluran input mikrokontroler.

Dalam TCS3200, konverter cahaya-ke-frekuensi membaca array fotodioda 8 x 8. Enam belas fotodioda memiliki filter biru, 16 fotodioda memiliki filter hijau, 16 fotodioda memiliki filter merah, dan 16 fotodioda bening tanpa filter. Dalam TCS3210, konverter cahaya-ke-frekuensi membaca array fotodioda 4 x 6. Enam fotodioda memiliki warna biru filter, 6 fotodioda memiliki filter hijau, 6 fotodioda memiliki filter merah, dan 6 fotodioda jernih tanpa filter.

Empat jenis (warna) fotodioda diinterdigitasi untuk meminimalkan efek ketidak seragaman kejadian radiasi. Semua fotodioda dengan warna yang sama dihubungkan secara paralel. Pin S2 dan S3 digunakan untuk memilih mana kelompok fotodioda (merah, hijau, biru, bening) aktif. Fotodioda berukuran 110 m x 110 m dan menyala pusat 134-μm.

Fitur

  • Konversi Cahaya Resolusi Tinggi Intensitas ke Frekuensi
  • Warna yang Dapat Diprogram dan Frekuensi Output Skala Penuh
  • Dapat Berkomunikasi Langsung Dengan Mikrokontroler
  • Operasi Pasokan Tunggal (2,7 V hingga 5,5 V)
  • Fitur Power Down 
  • Kesalahan Nonlinier Biasanya 0,2% pada 50 kHz
  • Koefisien Suhu Stabil 200 ppm/°C.
  • Low-Profile Lead (Pb) Free dan Paket Pemasangan Permukaan yang Sesuai RoHS

Block Diagram


Opsi yang Dapat Dipilih


Mulai Experiment :D
Ok, dari contoh penjelasan diatas, kita akan coba menerapkannya  dalam sebuah program dengan menggunakan arduino IDE, sebelumnya silahkan hubungkan modul dengan arduino dengan pin sebagai berikut:

Kemudian buat contoh program seperti berikut
#define S0 8
#define S1 9
#define S2 10
#define S3 11
#define sensorOut 12

int frequency = 0;

void setup() {
  pinMode(S0, OUTPUT);
  pinMode(S1, OUTPUT);
  pinMode(S2, OUTPUT);
  pinMode(S3, OUTPUT);
  pinMode(sensorOut, INPUT);
  
  // Setting frequency-scaling to 100%
  digitalWrite(S0,HIGH);
  digitalWrite(S1,HIGH);
  
  Serial.begin(9600);
}

void loop() {
  // Setting red filtered photodiodes to be read
  digitalWrite(S2,LOW);
  digitalWrite(S3,LOW);
  // Membaca frequensi output
  frequency = pulseIn(sensorOut, LOW);
  Serial.print("R= ");//printing name
  Serial.print(frequency);//printing RED color frequency
  Serial.print("  ");
  delay(100);

  // Setting Green filtered photodiodes to be read
  digitalWrite(S2,HIGH);
  digitalWrite(S3,HIGH);
  frequency = pulseIn(sensorOut, LOW);
  Serial.print("G= ");//printing name
  Serial.print(frequency);//printing RED color frequency
  Serial.print("  ");
  delay(100);

  // Setting Blue filtered photodiodes to be read
  digitalWrite(S2,LOW);
  digitalWrite(S3,HIGH);
  frequency = pulseIn(sensorOut, LOW);
  Serial.print("B= ");//printing name
  Serial.print(frequency);//printing RED color frequency
  Serial.println("  ");
  delay(100);
}


Hasil Serial Monitor & Plotter



Untuk mengkalibrasi sensor ini memang agak susah, 

Referensi

Comments