sensor LDR (Light Dependent Resistor) atau biasa juga diebut dengan resistor peka cahaya. adalah salah satu dari jenis resistor yang nilai resistansinya ditentukan oleh cahaya yang ia terima, sehingga sensor ini dapat digunakan untuk mendeteksi cahaya dan dapat dijadikan sebagai saklar lampu otomatis. Untuk menjadikannya sebagai saklar lampu otomatis kita membutuhkan komponen-komponen tambahan, diantaranya adalah:
1. Sensor LDR.
2. Transistor NPN.
3. Relay 5V.
4. Variable resitor.
5. Charger HP (5V).
untuk skema rangkaian dan simulasi pada saat rangkaian tersebut dijalankan, dapat dilihat pada Gambar berikut:
Potensio meter yang digunakan yaitu ukuran 10K, fungsi dari potensio ini adalah untuk mengatur pada kondisi seperti apa lampu dapat menyala, dari simulasi yang dilakukan, batas noramal dari nilai resistor yaitu antara 1K sampai 1,5K.
Penggunaan rangkaian seperti ini mempunyai beberapa kekurangan, diantaranya yaitu kita tidak bisa mengetahui nilai cahaya yang diterima oleh LDR, kemudian pengaturan menggunakan potensio dirasa kurang efektif. Oleh karena itu alternatif lain yang dapat dicoba adalah dengan menggunakan mikrokontroller/Aduino, penggunaan Mikrokontroller memang tidak se-sederhana penggunaan transistor, tetapi jika kita menggunakan mikrokontroller kita bisa mengetahui niilai pembacaan LDR, sehingga penentuan penyalaan lampu lebih efektif, selain itu kita juga dapat mengontrol lebih banyak lampu, misalnya jika nilai pembacaan LDR lebih besar dari 500, maka Lampu menyala, atau jika nilai pembacaan LDR lebih besar dari 800, maka lampu menyala. Rangkaian LDR dengan menggunakan Arduino dapat dilihat pada Gambar berikut.
Kemudian untuk programnya, dapat dilihat pada contoh dibawah
1. Sensor LDR.
2. Transistor NPN.
3. Relay 5V.
4. Variable resitor.
5. Charger HP (5V).
untuk skema rangkaian dan simulasi pada saat rangkaian tersebut dijalankan, dapat dilihat pada Gambar berikut:
Potensio meter yang digunakan yaitu ukuran 10K, fungsi dari potensio ini adalah untuk mengatur pada kondisi seperti apa lampu dapat menyala, dari simulasi yang dilakukan, batas noramal dari nilai resistor yaitu antara 1K sampai 1,5K.
Penggunaan rangkaian seperti ini mempunyai beberapa kekurangan, diantaranya yaitu kita tidak bisa mengetahui nilai cahaya yang diterima oleh LDR, kemudian pengaturan menggunakan potensio dirasa kurang efektif. Oleh karena itu alternatif lain yang dapat dicoba adalah dengan menggunakan mikrokontroller/Aduino, penggunaan Mikrokontroller memang tidak se-sederhana penggunaan transistor, tetapi jika kita menggunakan mikrokontroller kita bisa mengetahui niilai pembacaan LDR, sehingga penentuan penyalaan lampu lebih efektif, selain itu kita juga dapat mengontrol lebih banyak lampu, misalnya jika nilai pembacaan LDR lebih besar dari 500, maka Lampu menyala, atau jika nilai pembacaan LDR lebih besar dari 800, maka lampu menyala. Rangkaian LDR dengan menggunakan Arduino dapat dilihat pada Gambar berikut.
Kemudian untuk programnya, dapat dilihat pada contoh dibawah
const int led1 = 13;
const int led2 = 5;
void setup() {
Serial.begin(9600);
pinMode(led1, OUTPUT);
pinMode(led2, OUTPUT);
}
void loop() {
int LDR = analogRead(A0);
Serial.println(LDR);
/*
//--------contoh kondisi penyalaan lampu----------//
* if (LDR < 700){
digitalWrite (led1, HIGH);
digitalWrite (led2, LOW);
} if (LDR < 500) {
digitalWrite (led2, HIGH);
digitalWrite (led1, LOW);
} else {
digitalWrite (led1, LOW);
*
*/
}
Comments
Post a Comment